Sekarang zaman sudah sangat berkembang, teknologi sudah semakin canggih. Alat-alat Sudah serba otomatis, dan dunia pun cuma dalam genggaman tangan. Akan tetapi perlu kebijaksanaan dalam memanfaatkan nya. Biasanya Puskesmas-Puskesmas maju sudah menggunakan SIMPUS. Software yang memudahkan dalam meng-entri data penyakit, jumlah pasien, penggunaan obat dan lain-lain. Hanya dengan memasukkan kode-kode tertentu, sudah bisa di dapatkan hasil yang di cari seperti 10 penyakit terbanyak dan lain sebagainya. Namun dikarenakan fasilitas kurang memadai terpaksa kami melakukan entri data dengan cara seadanya. Mudah-mudahan beberapa tahun kemudian hal tersebut bisa terwujud. Amiin

Loket merupakan pintu pertama dalam pelayanan sebuah puskesmas, semua  awal pelayanan puskesmas berada di loket. Dan dari loket lah pasien bisa menuju ke pelayanan selanjutnya. Apakah pasien ingin menuju ke poli umum, ke KIA/Bidan, Poli Gigi, Poli Gizi, Kesling, dll. 

Biasanya yang menjadi masalah adalah pasien lupa membawa kartu berobat, dan lupa nomor kartu berobat. Tentu saja hal ini akan menyebabkan terlambatnya


dan terhambatnya pelayanan terhadap pasien yang lain. Karena kartu berobat akan merujuk kepada kumpulan/map/status masing-masing pasien yang berisikan riwayat pengobatan terdahulu. Dan ini sangatlah penting karena berisikan data-data untuk perawatan dan pengobatan lanjutan pasien.


 bapak Ahmad sedang memasukkan data pasien

Untuk Mengatasi hal tersebut, maka kami berinisiatif untuk memberikan kemudahan kepada pasien dalam hal pelayanan pengobatan. Dengan menggunakan sebuah komputer maka di entri lah data satu persatu dari ke tujuh desa binaan kami. Alhasil dalam kurun  kurang lebih satu bulan maka terhimpunlah data-data semua pasien kami yang berisikan tentang nama kepala keluarga, anggota keluarga, no jaminan (askes, jamkesmas, jamkesda).Untuk Lebih Jelasnya bisa dilihat  pada pics dibawah ini


setelah semua data dimasukkan, kita tinggal tekan "ctrl+F"  lalu isi dengan nama yang ingin kita cari kemudian tekan "ENTER" Daaannnn nomor kartu berobat yang kita cari dengan mudah di temukan. Karena puskesmas Simpur mempunyai 7 desa binaan maka di buat 7 buah sheet berdasarkan masing-masing desa.

namun di balik itu semua terdapat kelemahan yang mengakibatkan para pasien kurang disiplin akan kewajibannya membawa kartu berobat/jaminan kesehatan. untuk menanggulangi masalah kurang disiplin ini diberlakukan kebijakan :

 1. pasien diberikan kesempatan sampai dengan 3 kali pelanggaran tidak membawa kartu berobat/jaminan kesehatan (setiap kali pelanggaran pasien diingatkan dan diberi catatan khusus)

2. apabila pasien masih melakukan pelanggaran yang ke 4 kali dan seterusnya maka diberlakukan sebagai pasien umum (bayar) sesuai dengan PERDA yang berlaku

Penulis sekaligus redaksi resmi Puskesmas Perawatan Simpur.

Related Articles

1 komentar

Dipersilahkan memberikan komentar sesuai dengan etika dan peraturan perundang - undangan.